Selasa, 15 Juni 2010

KONTRASEPSI SUNTIKAN
a. Defenisi
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif murah dan aman.Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB, termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.

b. Jenis-jenis KB Suntik
• Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem
• Suntikan/3 bulan ; contoh : Depo provera, Depogeston (Harnawati, 2008).

c. Cara Kerja KB Suntikan
a. Menghalangi ovulasi (masa subur)
b. Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
c. Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
d. Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
e. Mengubah kecepatan transportasi sel telur.
d. Contoh obat Suntikan beserta dosisnya
• Depo Provera ( 3 ml/150 mg atau 1 ml/150 mg) diberikan setiap 3 bulan (12 minggu)
• Noristeran ( 200 mg ) diberikan setiap 2 bulan ( 8 minggu )
• Cyclofem 25 mg Medroksi Progesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat diberikan setiap bulan.
e. Cara Pemberian
1. Waktu Pemberian
• Setelah melahirkan : 6 minggu pasca salin
• Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah keguguran (asal ibu belum hamil lagi)
• Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
2. Lokasi Penyuntikan dengan i.m sampai daerah glutus
• Daerah bokong/pantat
• Daerah otot lengan atas

f. Indikasi
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.

g. Kontra Indikasi
Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi pemakaian suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika ibu sedang hamil, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises (urat kaki keluar), mengidap tekanan darah tinggi, kanker payudara atau organ reproduksi, atau menderita kencing manis. Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat, sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak jelas dari vagina, sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi pantangan penggunaan KB suntik ini.

h. Efek Samping
Menjadi kacaunya pola pendarahan, terutama pada bulan-bulan pertama dan sudah 3-12 bulan umumnya berhenti dengan tuntas. Seringkali berat badan bertambah sampai 2-4 kg dalam waktu 2 bulan karena pengaruh hormonal, yaitu progesterone. Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi. Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak, sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya gairah seksual.
Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air, sehingga organ yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai mempunyai kandungan air yang sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina sebagai akibat sampingan dari hormon progesteron. Vagina menjadi kering, sehingga merasa sakit (dispareuni) saat melakukan hubungan seksual, dan jika kondisi ini berlangsung lama akan menimbulkan penurunan gairah atau disfungsi seksual pada wanita.

i. Keuntungan
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim. Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan.
Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit jantung dan reaksi penggumpalan darah. Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis, peserta tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.

j. Kerugian
• Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
• Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
• Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
• Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
• Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
• Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
• Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.

KONTRASEPSI PIL
Pil kontrasepsi adalah hormon steroid yang dipakai untuk keperluan kontrasepsi dalam bentuk pil.
Macam-macam pil kontrasepsi :
1. Pil oral kombinasi : mengandung estrogen dan progestin.
2. Pil mini : hanya mengandung progestin.
1. Pil Oral Kombinasi
Pil oral kombinasi mempunyai 2 kemasan :
a. Kemasan 28 hari
7 pil (digunakan selama minggu terakhir pada setiap siklus) tidak mengandung hormon wanita. Sebagai gantinya adalah zat besi atau zat inert. Pil-pil ini membantu pasien untuk membiasakan diri minum pil setiap hari.
b. Kemasan 21 hari
Seluruh pil dalam kemasan ini mengandung hormon. Interval 7 hari tanpa pil akan menyelesaikan 1 kemasan (mendahului permulaan kemasan baru) pasien mungkin akan mengalami haid selama 7 hari tersebut tetapi pasien harus memulai siklus pil barunya pada hari ke-7 setelah menyelesaikan siklus sebelumnya walaupun haid datang atau tidak. Jika pasien merasa mungkin hamil, ia harus memeriksakan diri. Jika pasien yakin ia minum pil dengan benar, pasien dapat mengulangi pil tersebut sesuai jadwal walaupun haid tidak terjadi.
Mekanisme kerja pil oral kontrasepsi :
• Menghambat ovulasi
• Membuat endometrium menjadi media tidak baik untuk implantasi.
• Lendir serviks menjadi kental.
• Menekan perkembangan telur yang telah diibuahi.
• Memperlambat transportasi ovum.
Kontra indikasi absolut pil oral kombinasi :
• Tromboplebitis atau tromboemboli.
• Sebelumnya dengan tromboplebitis atau tromboemboli.
• Kelainan serebrovaskuler atau penyakit jantung koroner.
• Diketahui atau diduga karsinoma mammae.
• Diketahui atau diduga karsinoma endometrium.
• Diketahui atau diduga neoplasma yang tergantung estrogen.
• Perdarahan abnormal genitalia yang tidak diketahui penyebabnya.
• Adenoma hepar, karsinoma atau tumor-tumor jinak hepar.
• Diketahui atau diduga hamil.
• Gangguan fungsi hati.
• Tumor hati yang ada sebelum pemakaian pil kontrasepsi atau produk lain yang
mengandung estrogen.
Kontra indikasi relatif pil oral kombinasi :
• Sakit kepala (migrain).
• Disfungsi jantung atau ginjal.
• Diabetes gestasional atau pre diabetes.
• Hipertensi.
• Depresi.
• Varises.
• Umur lebih 35 tahun, perokok berat
• Fase akut mononukleosis.
• Penyakit sickle cell.
• Asma.
• Kolestasis selama kehamilan.
• Hepatitis atau mononukleosis tahun lalu.
• Riwayat keluarga (orang tua, saudara) yang terkena penyakit rheumatik yang
fatal atau tidak fatal atau menderita DM sebelum usia 50 tahun.
• Kolitis ulseratif.
Keuntungan pil oral kombinasi :
• Sangat efektif sebagai kontrasepsi.
• Resiko terhadap kesehatan sangat baik.
• Tidak mengganggu hubungan seksual.
• Mudah digunakan.
• Mudah dihentikan setiap saat.
• Mengurangi perdarahan saat haid.
• Mengurangi insidens gangguan menstruasi.
• Mengurangi insidens anemia defisiensi besi.
• Mengurangi insidens kista ovarium.
• Mengurangi insidens tumor jinak mammae.
• Mengurangi karsinoma endometrium.
• Mengurangi infeksi radang panggul.
• Mengurangi osteoporosis.
• Mengurangi rheumatoid artritis.
• Mengurangi kehamilan ektopik.
Kerugian pil oral kombinasi :
a. Mahal
b. Penggunaan pil harus :
• Minum pil setiap hari.
• Bila lupa minum akan meningkatkan kegagalan.
c. Perdarahan bercak dan “breakthrough bleeding”.
d. Ada interaksi dengan beberapa jenis obat (rifampisin, barbiturat, fenitoin,
fenilbutason dan antibiotik tertentu).
e. Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS.
f. Efek samping ringan jarang namun dapat berupa :
• Amenorea, mual.
• Rasa tidak enak di payudara
• Sakit kepala.
• Mengurangi ASI.
• Berat badan meningkat.
• Jerawat.
• Perubahan mood.
• Pusing.
• Retensi cairan, tekanan darah tinggi, komplikasi sirkulasi yang jarang namun
bisa berbahaya khususnya buat perokok.
Cara minum pil oral kombinasi pada pasien postpartum yang tidak menyusui :
a. Mulai minum pil setelah 3 minggu post partum.
b. Jika pasien sudah 6 minggu post partum dan sudah melakukan hubungan
seksual, lebih baik menunggu haidnya sebelum mulai minum pil namun
sementara gunakan metode barier.
Cara minum pil oral kombinasi pada pasien postpartum yang menyusui :
a. Tentukan apakah hanya cara penyusuan cukup sebagai metode kontrasepsi. Jika
pasien sudah haid pertama atau bayinya sudah mendapat makanan, cara
penyusuan tidak cukup sebagai metode kontrasepsi.
b. Bila ibu yang menyusui butuh kontrasepsi tambahan, anjuran yang tepat :
• Kondom atau metode barier lain.
• Metode pil mini (dapat memulai 6 minggu post partum).
• Alat dalam rahim.
• Kontrasepsi mantap.
• Pil kombinasi bila metode lain tidak diterima (mulai pil kombinasi dosis rendah tidak lebih dini dari 6 jam post partum). Bila post partum lebih 6 bulan atau telah haid kembali, sebaiknya menunggu periode haid pertamanya sebelum mulai minum pil namun sementara gunakan barier.
c. Sebaiknya minum 1 pil setiap hari. Lebih baik pada saat yang sama di setiap hari.
d. Mulailah kemasan pertama pada 5 hari pertama siklus haid kecuali pil trifase
diminum pada hari pertama dari siklus haid.
e. Bila mengalami perdarahan saat pasien mulai minum pil diantara siklus haid dan
tidak berbahaya, dianjurkan untuk melanjutkan minum pil setiap hari.
f. Jika ada rasa mual, pening atau sakit kepala karena tubuh sedang
menyesuaikan diri dengan pil tersebut, biasanya perasaan tidak enak akan
menghilang setelah minum 1 atau 2 kemasan pil, cobalah minum pil saat
hendak tidur atau saat makan malam. Bila perasaan tidak enak menetap,
silahkan kembali ke klinik.
g. Bila paket 28 pil telah habis, sebaiknya mulai minum pil dari paket baru. Bila
paket 21 pil telah habis, sebaiknya tunggu 1 minggu lalu mulai minum pil dari
paket baru
h. Bila lupa minum 1 pil sebaiknya minum pil tersebut segera setelah diingat
walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sama.
i. Bila lupa minum 2 pil atau lebih sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai
terkejar. Sebaiknya juga menggunakan metode KB lain atau tidak melakukan
hubungan seksual sampai paket pil tersebut habis.
j. Setiap kali pil tidak diminum akan meningkatkan kemungkinan hamil.
k. Bila pasien tidak mendapat 2 atau lebih siklus haid sebaiknya datang ke klinik
untuk memeriksa kehamilan.
l. Bila pasien sering lupa minum pil atau sering putus minum pil, sebaiknya pasien
dianjurkan menggunakan metode kontrasepsi lain.
m. Efektivitas : pil kombinasi 99,9 % efektif jika digunakan secara benar.
2. Pil Mini
Pil mini kadang-kadang disebut pil masa menyusui. Dosis progestin dalam pil mini lebih rendah daripada pil kombinasi. Dosis progestin yang digunakan adalah 0,5mg atau kurang. Karena dosisnya kecil maka pil mini diminum setiap hari pada waktu yang sama selama siklus haid bahkan selama haid.
Keuntungan pil mini :
• Sangat efektif apabila digunakan secara benar.
• Tidak mempengaruhi air susu ibu.
• Nyaman, mudah digunakan.
• Tidak mengganggu hubungan seksual.
Kerugian pil mini :
• Mahal
• Menjadi kurang efektif bila menyusui berkurang.
• “Breaktfrough bleeding” perdarahan bercak, amenorea dan haid tidak teratur.
• Harus diminum setiap hari (bila lupa minnum maka kemungkinan hamil).
• Gejala khusus : nyeri kepala, perubahan mood, penambahan atau penurunan
berat badan, payudara menegang, nausea, pusing, dermatitis atau jerawat,
hiersutisme (pertumbuhan rambut atau bulu yang berlebihan pada daerah muka)
sangat jarang.
• Bagi wanita yang pernah mengalami kehamiilan ektopik, pil mini tidak menjamin
akan melindungi dari kista ovarium di masa depan.
• Tidak melindungi dari penyakit menular sseksual, HBV, HIV/AIDS.
Kontraindikasi pil mini :
1. Wanita yang berusia lebih tua dengan perdarahan yang tidak diketahui
penyebabnya.
2. Ada riwayat kehamilan ektopik.
3. Diketahui atau dicurigai hamil melalui anamnesis, gejala atau tanda kehamilan
positif.
4. Benjolan di payudara atau dicurigai kanker payudara.
5. Gangguan tromboemboli aktif (bekuan di tungkai, paru atau mata).
6. Ikterus, penyakit hati aktif atau tumor hati jinak atau ganas.
Mekanisme kerja pil mini :
1. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.
2. Mencegah ovulasi (15-40 %).
3. Mengubah motilitas tuba
4. Perubahan pada endometrium sehingga lebih sulit terjadi implantasi ovum yang
telah dibuahi.
Cara minum pil mini :
1. Pil pertama dapat mulai diminum pada hari pertama siklus haid dan metode
perlindungan digunakan pada 7 hari pertama(5) atau 4-6 minggu post partum
walaupun haid belum kembali.
2. Pada pasien yang telah mencapai 9 bulan post partum disarankan agar beralih
ke pil kombinasi karena efektivitas pil mini menurun dengan berkurangnya
menyusui.
3. Ambil pil setiap hari pada saat yang sama (misalnya pada saat makan malam)
sampai habis 1 bungkus.
4. Pil-pil yang terlupakan selama 7 hari pertama :
• Bila lupa minum pil (lupa atau memuntahkan kembali) atau terlambat minum
pil segera diingat dan gunakan metode perlindungan selama 48 jam
• Bila pasien lupa minum 2 pil, minum 2 pil saat diingat dan gunakan metode
perlindungan sampai akhir bulan.
• Bila pasien mengalami spotting atau perdarahan selama masa interval, tetap
minum pil sesuai jadwal. Perdarahan terjadi biasanya selama bulan-bulan
pertama. Atau bila mengalami nyeri perut hebat, kram atau demam maka
konsul ke dokter.
5. Diberi dorongan untuk menggunakan kondom selain memakai pil mini
• Bila terdapat kemungkinan klien terpapar penyakit menular seksual, termasuk
AIDS.
• Klien lupa minum pil.
• Memakai spermisid bila kondom tidak dapat diterima.
Contoh pil mini :
• Micrinor, NOR-QD, noriday, norod menganddung 0,35 mg noretindron.
• Microval, noregeston, microlut mengandunng 0,03 mg levonogestrol.
• Ourette, noegest mengandung 0,5 mg norgeestrel.
• Exluton mengandung 0,5 mg linestrenol.
• Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat.
KONTRASEPSI IMPLANT
a. Profil
• Dua kapsul tipis, fleksibel berisi levonorgestrel (LNG) yang disisipkan di bawah kulit lengan atas seorang wanita
• Efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant, atau Implanon
• Nyaman
• Dapat dipakai oleh semua Ibu dalam usia reproduksi
• Pemasangan dan pencabutan oleh bidan/dokter terlatih
• Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut
• Efek samping utama berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan amenora
• Aman dipakai pada masa laktasi

b. Cara Kerja
• Lendir serviks menjadi kental
• Menggangu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
• Mengurangi transportasi sperma
• Menekan ovulasi

c. Efektifitas
Sangat efektif (kegagalan 0,2 - 1 kehamilan per 100 perempuan)

d. Keuntungan Kontrasepsi
• Daya guna tinggi
• Perlindungan jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
• Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
• Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
• Bebas dari pengaruh estrogen
• Tidak menggangu kegiatan senggama
• Tidak menggangu ASI
• Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
• Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan

e. Keuntungan Nonkontrasepsi
• Mengurangi nyeri haid
• Mengurangi jumlah darah haid
• Mengurangi/memperbaiki anemia
• Melindungi terjadinya kanker endometrium
• Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
• Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul
• Menurunkan angka kejadian endometriosis

f. Keterbatasan
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan pola haid berupa perdarahan bercak (spotting), hipermenorea, atau meningkatnya jumlah darah haid, serta amenorea.

Timbulnya keluhan-keluhan seperti :
• Nyeri kepala, peningkatan/penurunan berat badan, nyeri payudara, mual-mual
• Pening/pusing kepala, perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan
• Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
• Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS
• Klien tidak menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
• Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsi
• Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 wanita pertahun)

g. Yang Boleh Menggunakan Implan
• Wanita dalam usia reproduksi
• Telah atau belum memiliki anak
• Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena)
• Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi
• Pascapersalinan dan tidak menyusui
• Pascakeguguran
• Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap
• Riwayat kehamilan ektopik
• Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau amenia bulan sabit (sickle cell)
• Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen
• Sering lupa menggunakan pil

h. Yang Tidak Boleh Menggunakan Implan
• Hamil atau diduga hamil
• Perdarahan pervaginan yang belum diketahui penyebabnya
• Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara
• Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi
• Miom uterus dan kanker payudara
• Ganguan toleransi glukosa

i. Peringatan khusus bagi Pengguna Implan
• Terjadinya keterlambatan haid yang sebelumnya teratur, kemungkinan telah terjadi kehamilan
• Nyeri perut bagian bawah yang hebat, kemungkinan terjadi kehamilan ektopik
• Terjadi perdarahan banyak dan lama
• Adanya nanah atau perdarahan pada bekas insersi (pemasangan)
• Ekspulsi batang implan
• Sakit kepala migran, sakit kepala berulang yang serta, atau penglihatan menjadi kabur